Salam perjuangan

Salam perjuangan

HATI

Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah SAW pernah bersabda sebagai berikut: “Menjadi bersihlah kamu, karena sesungguhnya Islam itu bersih.” (HR. Ibnu Hiban)

UJIAN-MU

Brngsiapa diuji lalu bersabar, dberi lalu bersyukur, dzalimi lalu memaafkan dn mnzalimi lalu bristighfar maka bg mreka kselamatan dn mreka trgolong org2 yg memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)

JALAN-MU

Bukti cinta yang kukuh kepada Allah dan Rasul-Nya ialah berjihad, Maka berjihadlah dengan harta dan nyawamu

MILIK-MU

Ya Allah KAU hampirikanlah diriku ini kepada-Mu,Ya Allah sesungguhnya hidup matiku hanya untuk-Mu, Inginku capai cinta dan redha-Mu Ya Allah(^___^).

SYURGA-MU

Ya Allah, kekuasaan-Mu tiada tandingan mana2 makhluk-Mu, Engkau jadikan siang untuk hamba-Mu mencari rezeki-Mu, Engkau jadikan malam untuk hamba-Mu beribadat kepada-Mu..(^___^)

^^

Photobucket

Recent Posts

P.Z.R

smile

Bendera Rasululullah SAW

smile

Beberapa helai rambut Rasulullah SAW

smile

Sandal-sandal (terumpah) peninggalan Rasulullah SAW tercinta

smile

Sandal-sandal (terumpah) peninggalan Rasulullah SAW tercinta

smile

;"> Sandal-sandal (terumpah) peninggalan Rasulullah SAW tercinta

smile

Cap surat Nabi SAW

smile

Kotak milik putri tercinta Nabi SAW, Sayyidah Fatimah Az-Zahra R.A.

smile

Busur Panah Nabi SAW

smile

Mangkuk tempat minum Rasulullah SAW

smile

Peninggalan gigi dan rambut Nabi..

smile

Jejak Kaki Rasulullah SAW

smile

Jubah Nabi Muhammad, Rasulullah SAW

smile

Surat Nabi SAW kepada Raja Nijashi, Raja Habsyah

smile

Surat Nabi SAW kepada rakyat Oman, Arab Selatan

smile

Surat Nabi SAW kepada Kaisar Romawi abad ke- 7

smile

Surat Rasulullah SAW pada Raja Heraclius

smile

Surat Nabi SAW kepada Raja Muqauqas, Mesir

smile

Makan Siti Aminah, Ibunda Rasululllah SAW

smile

Berbagai pedang yang pernah dimiliki Nabi dengan nama-namanya

smile

. Berbagai pedang yang pernah dimiliki Nabi dengan nama-namanya ...

smile

. Berbagai pedang yang pernah dimiliki Nabi dengan nama-namanya ...

smile

Gagang Pedang “Hatf” Nabi SAW tampak lebih jelas

smile

Kunci Ka’bah Masa Nabi Muhammad SAW

smile

Berbagai pedang yang pernah dimiliki Nabi

smile

PINTU EMAS MAKAM NABI MUHAMMAD SAW

smile

Keranda dan makam Nabi panutan alam, Nabi Muhammad SAW

smile

Beberapa helai rambut Rasulullah SAW

smile

Wadah Kotak Gigi Rasulullah SAW

smile

Butiran pasir yang diambil dari makam Nabi Muhammad SAW

smile

Jejak Kaki Rasulullah SAW

smile

Bagian dari baju gamis Nabi SAW yang sudah sobek

smile

Baju gamis Nabi SAW yang lusuh dan robek-robek

smile

.

Topi Besi Rasulullah SAW

smile

the_clothers__staff_of_prophet_muhammad.jpg



Saturday, April 30, 2011

Dakwah kepada Allah: Antara Sebab Dan Akibat


Risalah dari Prof. DR. Muhammad Badi, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 02-12-2010
Penerjemah:
Abu ANaS
______
Segala puji bagi Allah, salawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan… selanjutnya:
Tidak ada keraguan tentunya bahwa dakwah kepada Allah SWT dalam semua dimensinya harus berjalan sesuai dengan aturan utama yang bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw, dan Allah SWT telah memberikan takhlif kepada kita untuk menunaikan dakwah ini, sebagaimana telah menyerahkan tanggung jawab penting kepada kita, bahkan secara tegas Allah SWT menekankan bahwa semua makhluk tidak diberikan beban kecuali sesuai dengan kesanggupan dan kemampuannya, karena itu, dakwah kepada Allah dalam berbagai dimensi dan sarananya adalah suatu kewajiban , sebagaimana yang difirmankan Allah SWT:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (An-Nahl:125)
Sesuai dengan kemampuannya, setiap individu muslim berkewajiban menunaikan dakwah ini; baik pria ataupun wanita, tidak ada alasan untuk menggugurkan perintah ini walaupun memiliki udzur (alasan). Allah SWT berfirman:
لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاءِ وَلا عَلَى الْمَرْضَى وَلا عَلَى الَّذِينَ لا يَجِدُونَ مَا يُنْفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا لِلَّهِ وَرَسُولِهِ مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِنْ سَبِيلٍ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka Berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (At-Taubah: 91)
Karena tugas ini merupakan kepanjangan tangan dari tugas yang dalam syariat Islam sejak kita menyerahkan diri untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam.
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha suci Allah, dan aku tiada Termasuk orang-orang yang musyrik”. (Yusuf:108)
Bahkan jinpun memahami akan tugas ini, sejak dibacakan ayat Al-Qur’an, dan mereka langsung menunaikan tugas ini..
فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ
“Maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: “Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)”. ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan”. (Al-Ahqaf:29)
Dan Nabi tercinta saw telah menunaikan tugas ilahi ini dalam segala situasi dan kondisinya, memanfaatkan semua kemungkinan yang tersedia, dan bahkan pada saat beliau di Mekah Al-Mukarramah, saat bersama dengan umat Islam menghadapi kezhaliman dan penindasan sehingga beliau bersabda:
من يؤويني حتى أبلغ دعوة ربي؟
“Siapa yang mau membela dan melindungiku sehingga aku mampu menyapaikan dakwah Tuhanku?”
Dan belaiu masuk di bawah perlindungan Al-Muth’im bin Adi, padahal dia adalah seorang musyrik, namun dengan memanfaatkan salah satu nilai-nilai positif masyarakat jahili yaitu menghormati tetangga, beliau juga melakukan aliansi dengan semua kekuatan yang ada dalam masyarakat saat itu, meskipun terdapat perbedaan-perbedaan dalam meraih tujuan mulia, yaitu menghilangkan kezhalimnan dari semua yang tertindas, siapa pun dia, sehingga beliau masuk dalam aliansi berkomitmen kepada semua pihak dalam berbagai kebajikan “hilful fudhul” (aliansi kebajikan) di rumah Abdullah bin Jad’an”.
Nabi saw juga memanfaatkan persatuan Arab dari berbagai kabilah di baitullah Al-Haram, begitupula persatuan di pasar-pasar, baik pasar loak, atau pasar sastra dan puisi, hal ini telah dipraktekkan oleh Nabi Nuh as seperti yang disebutkan dalam Al-Quran Al-Karim; beliau menggunakan segala cara dan sarana dakwah dalam berbagai kondisinya meskipun harus menghadapi berbagai tekanan .. Allah SWT berfirman:
قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا
“Nuh berkata: “Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang”. (Nuh:5)
ثُمَّ إِنِّي دَعَوْتُهُمْ جِهَارًا . ثُمَّ إِنِّي أَعْلَنْتُ لَهُمْ وَأَسْرَرْتُ لَهُمْ إِسْرَارًا .
“Kemudian Sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara terang-terangan. Kemudian Sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan terang-terangan dan dengan diam-diam”. (Nuh:8-9)
Dan para generasi Islam juga telah menunaikan tugas Allah ini dengan baik; mengemban amanah risalah dan menyampaikannya dari satu generasi ke generasi lainnya, sebagaimana yang telah disampaikan kabar gembiranya oleh Rasulullah saw:
يحمل هذا العلم من كل خلف عدوله ينفون عنه تحريف الغالين، وانتحال المبطلين وتأويل الجاهلين
“Hendaknya yang membawa ilmu ini orang yang berada dibelakang memiliki sifat adil sehingga mampu menghilangkan berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh orang yang melampaui batas, rekayasa para pelaku kebatilan dan ta’wil para jahili”.
Sebagaimana beliau juga memberikan kabar gembira kepada kita bahwa contoh teladan ini akan tetap ada pada generasi yang senantiasa membawa dan mengemban amanah dan risalah ini hingga hari kiamat sekalipun harus menghadapi berbagai rintangan dan tekanan, sekalipun harus menghadapi syaitan-syaitan dari bangsa jin dan manusia dengan berbagai rintangan dan kendala yang dibawanya
لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خالفهم ولا من خذلهم حتى يأتي أمر الله وهم كذلك
“Umatku akan senantiasa tampil pada kebenaran, tidak takut akan ancaman dari orang-orang yang menentangnya dan celaan mereka hingga datang keputusan Allah dan mereka tetap dalam kondisi demikian”.
Dua kalimat yang disebutkan dalam hadits nabi saw merupakan ungkapan singkat namun padat bukan dua kata yang bersinonim sama, namun setiap kata dari dua kata tersebut memiliki makna yang kita butuhkan dalam menempuh jalan dakwah ini, merupakan ringkasan dari berbagai problema yang senantiasa dihadapi dalam amal jama’i ini.
Kata pertama adalah orang-orang yang menyimpang, maknanya adalah tidak akan berjalan mulus bersama mereka para penyimpang sejak awal dakwah yang mereka tempuh.
Kata kedua adalah orang-orang yang mencela mereka, maknanya adalah kata dalam bentuk lain yaitu bahwa satu kelompok orang yang berada ditengah bagian dari dakwah, namun akhirnya lepas dari melanjutkan amal dakwah bersama mereka baik dalam kondisi menghadapi ujian yang sangat keras atau kondisi fitnah kesenangan.
Inilah yang terjadi dan dialami oleh jamaah yang penuh berkah ini, akan panjangnya perjalanan dakwah dan usianya yang panjang dan luas secara geografis dan historis, persis seperti yang disampaikan oleh nabi saw.
Hasan Al-Banna rahimahullah telah mereguk sumber yang jernih ini, dan mengarahkan dan menuntun para pengikutnya, beliau adalah mursyid pertama jamaah ini yang mengikuti sunnah nabi saw dalam mengerahkan potensi yang dimiliki, disertai dengan keikhlasan dan pengorbanan serta ikatan yang kuat pada setiap individu jamaah sehingga mereka seperti bangunan yang kokoh dan kuat, mampu memberikan kemuliaan kepada mereka yang berusaha melindunginya.
Namun Allah SWT tidak membebani kita dengan hasil; karena hasil seringkali tidak datang hasil dengan keinginan kita setelah melakukan segala upaya lalu mengakibatkan putus asa dalam jiwa, tapi datang hiburan dari teladan kita Rasulullah saw ketika menghadapi berbagai tekanan dan bahkan serangan yang puncaknya adalah ketika di Taif , meskipun dia pergi ke Taif untuk menunaikan dakwah kepada Allah dan mengharap ridha-Nya dan dan tidak mendapat respon sedikitpun dari mereka, namun beliau tetap berharap dari mereka yang mendapat petunjuk
اللهم اهدِ قومي فإنهم لا يعلمون
“Ya Allah, berikanlah kepada mereka hidayah karena mereka tidak mengtahui”
وَيَا قَوْمِ مَا لِي أَدْعُوكُمْ إِلَى النَّجَاةِ وَتَدْعُونَنِي إِلَى النَّارِ
“Hai kaumku, Bagaimanakah kamu, aku menyeru kamu kepada keselamatan, tetapi kamu menyeru aku ke neraka?” (Ghafir:41)
فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَمَا سَأَلْتُكُمْ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى اللَّهِ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun dari padamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku Termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya)”. (Yunus:72)
قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
“Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah”. (Al-An’am:33)
إِنْ عَلَيْكَ إِلا الْبَلاغُ
“Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah)”. (As-Syura:48)
Dan kita bersaksi bahwa nabi saw telah menyampaikan risalah dan meunaikan amanah dengan sebaik-baiknya atas apa yang ditugaskan kepadanya, dan kami memohon kepada Allah SWT untuk memberinya ganjaran terbaik kepada kami sebagaimana yang diberikan kepada nabi kepada umatnya, Nabi telah menceritakan kepada kita bahwa setiap nabi dari para utusan Allah saw akan dibangkitkan pada hari kiamat, walau tidak ada seorangpun yang merespon, seperti Nuh AS sebagai nabi yang usianya paling panjang dan salah satu dari ulul azmi, tinggal bersama kaumnya selama 950 tahun namun tidak ada yang merespon dakwah beliau kecuali hanya sedikit saja.
Allah SWT memisahkan antara sebab dan akibat seperti dalam firman Allah:
فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ
“Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya”. (Al-Mulk:15)
Rasulullah saw dan sahabatnya membuat parit pada saat perang ahzab dan tidak menyadari adanya peperangan yang terjadi disekitarnya, namun datang hasilnya kepada beliau berupa kemenangan dari Allah dalam bentuk angin yang keras lagi dingin, hal tersebut tidak masuk dalam perkiraan mereka. Nabi saw juga membuat strategi yang begitu detail dan bagus pada saat akan melakukan hijrah ke Madinah, namun pada saat orang-orang kafir sampai ke Gua Tsur tempat nabi dan sahabatnya bersembunyi Allah memberikan pertolongan di luar konsep dan strategi yang dibuat oleh nabi saw dengan memalingkan pandangan mata orang-orang kafir.
Dan saudara-saudara kita para mujahidin di Palestina dan lainnya yang sedang menghadapi berbagai kesulitan dan cobaan untuk menghadirkan pertolongan Allah dan kemenangan dari arah yang tidak mereka duga setelah menyempurnakan dan menunaikan sebab-sebabnya, contohnya sangatlah banyak, namun secara singkat yang kita berharap kepada Allah dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia kita dalam topik seperti ini, yaitu:
1 – Ketulusan dari niat untuk Allah semata, karena dengannya kita mendapat ganjaran, taufik dan pertolongan serta kemenangan.
2 – Ketika tercapai apa yang kita inginkan, maka kita memuji Allah SWT atas karunia dan taufik yang telah diberikan kepada kita.
3 – Jika tidak tercapai apa yang kita harapkan, kita harus yakin bahwa ganjaran telah ditetapkan untuk kita, dan memohon semoga Allah SWT mentaqdirkan kita kebaikan; dimanapun dan bagaimanapun, kemudian Allah meridhai kita.
4 – Senantiasa melakukan tugas dalam hal apapun setelah memastikan keamanan mengambil sebab-sebabnya, dan mengerahkan seluruh potensi yang menegaskan bahwa segala perbuatan hanya karena Allah, karena selama amal untuk Allah maka akan kekal dan sampai kepada-Nya.
5 – Kita masih ingat sikap Hajar yang melakukan berbagai sebab dengan lari tujuah kali, yang mana pada setiap larian tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, namun beliau tidak putus asa dan terus berlari sehigga terwujud seperti yang diinginkan oleh Allah untuknya dari berbagai kebaikan dan anugerah.
6 – Kita masih ingat wasiat Rasulullah saw untuk kita bahwa beliau bersabda
إذا قامت القيامة وفى يد أحدكم فسيلة فليغرسها
“Jika terjadi kiamat dan di tangan salah seorang dari kamu ada benih yang bisa ditanam maka tanamlah,”
Ini adalah akhir dari dunia dan bahkan benih berarti penanaman pohon kurma yang tidak berbuah kecuali setelah bertahun-tahun lamanya, dan tidak ada hasil yang diharapkan kecuali kelanjutan dari berbuat positif dan menunaikan tugas dan menggapai ganjaran yang telah dijanjikan.
Wahai umat Islam dimana saja kalian berada…
Wahai para generasi dakwah dari ikhwan dan akhwat…
Allah telah menganugerahkan kepada kita semua untuk senantiasa ikhlas, senantiasa beramal, senantiasa berharap dan senantiasa memohon pengkabulan, karena itu teruslah kalian bergerak dan beramal di jalan dakwah, semoga Allah memberkahi kalian… semoga Allah memberikan taufik kepada kalian dan tidak menyia-nyiakan amal ibadah kalian, dan semoga Allah SWT memberikan ganjaran yang terbaik dari apa yang telah kalian lakukan…
Allah Akbar dan segala puji hanya milik Allah
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh

Friday, April 29, 2011

Salam alaik...
Lama jari jemari tidak mengetuk keypad menaip di sini. Minggu ini jari terlalu banyak bekerja menyiapkan KST dan KGT. Syukur Allah masih mengurniakan jari yang sihat untuk terus bekerja dan beribadat. Kalau satu hari nanti nikmat ini Allah tarik, nak menyuap sesuap nasi pun pasti perit. Nauzubillah.

Nak citer sket pasai konflik yg blaku kt ngara Islam...
Iaitu aa pasai presiden Libya Gaddafi....
Mungkin sume owang dah taw...
Ni copy dari blog kawan hehe...
Teruskan membaca....


LUAHAN PERASAAN...penunjuk perasaan memusnahkan monumen dibina kerajaan Libya di Tobruk

16 Rabiul'awal 1432H,

KAHERAH 19 Feb 11: Kezaliman mulai terserlah, apabila Perarakan Hari Kemarahan di Libya bertukar menjadi ganas semasa anggota keselamatan rejim Muammar Gaddafi menembak mati sekurang-kurangnya 24 orang, semalam.

Pertubuhan hak asasi manusia, Human Rights Watch (HRW), berkata keganasan berlaku di dua bandar utama Libya, Benghazi dan al-Baida. Memetik sumber tidak dikenali, HRW berkata, penunjuk perasaan ditembak dengan peluru hidup.

Pengarah HRW bagi rantau Timur Tengah dan Afrika Utara, Sarah Leah Whitson, berkata serangan ganas ke atas demonstrasi aman itu adalah bukti jelas kekejaman Gaddafi jika dia berdepan dengan rasa tidak puas hati rakyatnya.

“Warga Libya sepatutnya tidak perlu merisikokan diri sendiri untuk mendapatkan hak sebagai manusia,” katanya.

Pembangkang menggunakan Facebook bagi menggerakkan orang ramai menyertai perarakan Hari Kemarahan semalam, tetapi Gaddafi, 68, membalasnya dengan menganjurkan demonstrasi penyokong kerajaan di tengah Tripoli.

Ratusan orang menyertai perhimpunan di Dataran Hijau di ibu negara Libya sambil membawa sepanduk memuji-muji Gaddafi, antara lain sebagai ‘pemimpin revolusi.’ Dia turut muncul seketika sejurus selepas tengah malam dan mendapat sambutan hangat.

Tulang belakang rejim Gaddafi, Jawatankuasa Revolusi, berkata mereka tidak akan membiarkan protes rakyat menggagalkan kejayaan rakyat, mengancam keselamatan serta kestabilan negara. (IH)

Hanya Sampingan..^_^

:::Andai Bertemu dan Berpisah Kerana Allah:::

Ulama Pewaris Nabi

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More